KUBU RAYA, SP - Enam mahasiswa program doktoral Universitas Islam Malang (UNISMA) pada konsentrasi bidang ilmu Pendidikan Islam Multikultural memulai program "Kandidat Doktor Mengabdi" (KDM) yang bertema "Merajut Kekuatan Multidimensi dalam Moderasi Beragama hingga Penguatan Sosial di tengah-tengah Masyarakat Multikultural".
Program ini dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, serta Kota Toleransi yaitu Kota Singkawang selama satu semester.
Tujuan utamanya yakni memperkuat moderasi beragama dan penguatan sosial di tengah-tengah masyarakat multikultural dengan melalui pendekatan pendidikan yang inklusif dan berbasis pada nilai-nilai keberagaman.
Keenam mahasiswa doktoral tersebut, yaitu H. Ruslan, Fery Yanto, H. Mus Mulyadi, Suherdiyanto, Muhammad Lahir, dan Sri Wahyuni. Mereka berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai multikultural dalam berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan di tiga wilayah ini.
"Program KDM ini mengedepankan tagline "#KANDIDAT DOKTOR MENGABDI: MENGINSPIRASI MODERASI, MERAWAT KEBERSAMAAN", yang mencerminkan semangat mereka dalam menginspirasi masyarakat melalui moderasi beragama dan menjaga keharmonisan sosial," terang Sri Wahyuni, kemarin.
Selama pelaksanaan program ini, kegiatan-kegiatan yang direncanakan akan mencakup sosialisasi tentang pendidikan multikultural di sekolah-sekolah, pelatihan bagi tenaga pendidik, dan penguatan moderasi beragama melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti Kementerian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta organisasi sosial dan pendidikan lokal maupun nasional.
"Setiap kegiatan memiliki tujuan untuk merajut hubungan yang erat antarkelompok yang berbeda, membangun rasa saling pengertian, dan menciptakan suasana sosial yang lebih inklusif dan harmoni," ujar Sri Wahyuni.
Seluruh program ini juga akan didokumentasikan secara menyeluruh dan disebarluaskan melalui berbagai saluran media masa serta platform media sosial seperti YouTube, TikTok, fanpage, dan blog untuk memastikan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
"Eksposur melalui media sosial diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam gerakan moderasi beragama dan penguatan sosial," kata Sri Wahyuni.
Dengan program "Kandidat Doktor Mengabdi" ini, UNISMA berharap dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat serta memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan kerukunan dan kebersamaan di wilayah Kubu Raya, Pontianak, dan Singkawang.
Sebagai bagian dari tujuan besar ini, program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat merajut kekuatan multidimensi dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan kebersamaan dalam masyarakat yang multikultural.
"Program ini juga menjadi bukti komitmen UNISMA dalam mendukung pengembangan masyarakat yang lebih baik, dengan mempertemukan ilmu pengetahuan, pengabdian, dan keberagaman untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling mendukung," pungkas Sri Wahyuni. (*/bah)